Komisi Eropa dengan syarat menyetujui pengambilalihan Asiana oleh Korean Air pada awal tahun ini (baca lebih lanjut di sini) dan memberikan lampu hijau terakhir untuk pembelian ini kemarin.
Lampu hijau UE muncul setelah Korea memenuhi persyaratan utama, termasuk menunjuk T'way Air untuk menggantikan Asiana di empat rute Eropa yang tumpang tindih dan memilih Air Incheon untuk membeli operasi kargo Asiana.
Anda dapat mengakses Korean Air di sini dan Asiana di sini.
Korean Air berencana menyuntikkan dana sebesar 800 miliar won ($573 juta) untuk mengamankan 63,9% saham pengendali di Asiana pada tanggal 20 Desember 2024.
Awalnya, kedua maskapai penerbangan tersebut akan beroperasi secara independen karena Korean Air berupaya menstabilkan situasi keuangan Asiana dan mengelola tenaga kerja. Penggabungan penuh, termasuk peluncuran entitas gabungan, diharapkan terjadi dalam waktu dua tahun.
LCC gabungan
Bagian penting dari merger ini melibatkan integrasi maskapai bertarif rendah (LCC) yang dioperasikan oleh kedua maskapai penerbangan. Jin Air dari Korean Air, bersama dengan Air Busan dari Asiana dan Air Seoul, akan disatukan di bawah satu merek. LCC yang digabungkan akan mendominasi pasar Korea, menjadi yang terbesar berdasarkan pendapatan.
Menggabungkan Program Tenaga Kerja & frequent flyer
- Keamanan Kerja: Korean Air telah berjanji untuk menghindari PHK wajib, namun skeptisisme masih ada di kalangan karyawan Asiana, banyak di antara mereka menghadapi peran yang tumpang tindih. Industri ini akan mengamati dengan cermat bagaimana Korean Air mengelola proses integrasi yang rumit ini.
- Integrasi Jarak Tempuh: Menyatukan program loyalitas kedua operator menghadirkan rintangan lain. Poin mileage Korean Air dianggap lebih berharga, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perbedaan dalam tingkat konversi. Para frequent flyer Asiana cenderung menolak devaluasi poin mereka, sehingga penting untuk mencapai keseimbangan.
Pengumuman Komisi Eropa:
Komisi menyetujui Air Incheon sebagai pembeli bisnis angkutan kargo global Asiana yang ditawarkan oleh Korean Air
Komisi Eropa telah menyetujui, berdasarkan Peraturan Penggabungan UE, Air Incheon sebagai pembeli yang cocok untuk bisnis divestasi yang ditawarkan oleh Korean Air Lines Co., Ltd ('Korean Air') untuk memperoleh kendali atas Asiana Airlines Inc. ('Asiana '). Persetujuan dari pihak yang mengambil tindakan perbaikan yang sesuai merupakan syarat bagi Korean Air dan Asiana untuk melaksanakan transaksi tersebut.
Pada tanggal 13 Februari 2024, Komisi menyetujui usulan akuisisi Asiana oleh Korean Air, dengan syarat kepatuhan penuh terhadap paket perbaikan yang ditawarkan oleh Korean Air. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Korean Air berkomitmen untuk mendivestasi bisnis angkutan kargo global Asiana. Divestasi tersebut antara lain meliputi pesawat kargo, slot, hak lalu lintas, awak pesawat, dan karyawan lainnya, serta kontrak kargo pelanggan.
Dengan keputusan hari ini, Komisi telah menyetujui Air Incheon sebagai pembeli bisnis divestasi yang ditawarkan Korean Air. Air Incheon, didirikan pada tahun 2012, adalah satu-satunya maskapai penerbangan Korea Selatan yang sepenuhnya didedikasikan untuk transportasi kargo barang.
Komisi berkesimpulan bahwa Air Incheon memenuhi kriteria yang relevan, yaitu: (i) independen dari Korean Air dan Asiana; (ii) memiliki sumber daya keuangan, keahlian dan insentif yang terbukti untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis divestasi sebagai kekuatan kompetitif yang aktif dan aktif dalam persaingan dengan para pihak dan pesaing lainnya; (iii) menjadi maskapai penerbangan Korea Selatan yang sudah memiliki Sertifikat Operator Udara dan memiliki hub di bandara Incheon; dan (iv) divestasi tersebut pada pandangan pertama tidak menimbulkan kekhawatiran atau risiko persaingan usaha yang menghambat implementasi komitmen.
Informasi lebih lanjut akan tersedia di situs kompetisi Komisi, dalam daftar kasus publik dengan nomor kasus M.10149.
Peluncuran Korean Air:
Korean Air mendapat persetujuan akhir dari Komisi Eropa untuk merger Asiana
Korean Air telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas persaingan Uni Eropa untuk mergernya dengan Asiana Airlines.
Komisi Eropa (EC) mengumumkan pada tanggal 28 November bahwa mereka telah menyelesaikan peninjauannya setelah mengonfirmasi pemenuhan semua persyaratan yang diperlukan Korean Air untuk merger dengan Asiana Airlines.
Pada bulan Februari 2024, Komisi Eropa memberikan persetujuan bersyarat dengan tunduk pada dua persyaratan utama: memastikan operasi yang stabil dari perusahaan pengangkutan di empat rute Eropa yang tumpang tindih (Barcelona, Frankfurt, Paris dan Roma) dan divestasi bisnis kapal barang Asiana.
Korean Air telah menunjuk T'way Air sebagai maskapai perbaikan untuk rute Eropa, dengan komitmen untuk memberikan dukungan operasional termasuk pesawat, awak pesawat, dan layanan pemeliharaan. Air Incheon telah disetujui sebagai pembeli bisnis angkutan barang Asiana Airlines.
Korean Air telah menyerahkan persetujuan akhir Komisi Eropa kepada Departemen Kehakiman AS dan berencana menyelesaikan transaksi tersebut pada Desember 2024.
Kesimpulan
Korean Air mengumumkan pengambilalihan Asiana pada tahun 2020, dan empat tahun kemudian. Tampaknya diperlukan dua maskapai lagi sebelum semua maskapai penerbangan ini beroperasi sebagai satu kesatuan.
Tidak jelas seberapa cepat Korean Air berencana mengeluarkan Asiana dari Star Alliance dan apakah akan bergabung dengan SkyTeam untuk sementara.
Keputusan AS harus diambil sebelum akhir tahun ini, dan Korean Air berencana menyelesaikan Asiana segera setelahnya.
Sangat disayangkan bagi warga Korea dan mereka yang bepergian ke/dari/melalui Korea Selatan karena jumlah maskapai penerbangan akan berkurang ketika kelima maskapai penerbangan ini (dua layanan penuh dan tiga LCC) digabungkan menjadi dua.
Sumber